Bahan setengah jadi (beslag) merupakan bahan yang dihasilkan pada proses pembibitan dan proses fementasi.Pembuatan stater unutk pembibitan dilakukan dilaboratorium bertujuan unutk memperbanyak yeast dan melatih mikrobia dalam suasana media setempat.
Spesies yeast yang paling umum digunakan dalam industry alkohol adalah saccharomyces cereviceae.Jumlah alkohol yang diproduksi oleh yeast bervariasi tergantung dari varietasnya. Saccharomyces cereviceae varietas ellipsodeus merupakan varietas yang mampu memproduksi alkohol dalam jumlah tinggi,sehingga varietas ini sering digunakan dalam industri alkohol, bir dan anggur.
Proses pembibitan dilakukan dalam 5 buah tangki yaitu tangki karlsberger (tangki 19), tangki 20, tangki 21, tangki 22, dan tangki 25.Dalam tangki pembibitan ini diberikan udara untuk pertumbuhan yeast.
Proses fermentasi/peragian terdiri dari 9 tangki utama dengan kapasitas masing masing sebersar 75.000 liter.Udara tidak lagi diberikan kedalam tangki ini seperti dalam yangki pembibitan, karena yeast pada tangki ini tidak lagi dibiakkan tetapi hanya melakukan proses peragian.Proses fermentasi dilakukan pada pH 5-5,5 dan suhu kamar.
Untuk mempercepat pengendapan kotoran yang ada dalam adonan maka ditambahkan superfloc dalam tangki 26.Hasil fermentasi dari tangki 26 dipompa masuk ke pesawat destilasi.
Dalam bahan setengah jadi ini perlu dianalisis adalah suhu dan ˚brixnya.Analisa suhu bertujuan untuk tetap menjaga kondisi yang baik untuk mempercepat pertumbuhan yeast.Analisa ˚brix untuk mengetahui seberapa besar hasil alkohol yang akan diperoleh pada proses destilasi.
- Prosedur analisis
- ˚Brix dan Suhu
- Peralatan
1) Tabung
2) Brixmeter
- Bahan bahan
1) Sampel beslag
2) TRO (Turn Key Oil)
- Prosedur kerja
1) Sampel beslag yang akan dianalisis diambil dari tangki pembibitan dan peragian.
2) Beslag dimasukkan kedalam tangki hingga etal penuh dan tambahkan TRO secukupnya unutk menghilangkan buih.
3) Brixmeter dimasukkan dengan hati hati, kemudian dibaca nilai ˚brix dan suhunya.
- Kadar Alkohol (dalam beslag)
- Peralatan
1) Alat desilasi sederhana
2) Labu takar 500 ml
3) Alkohol wager 0,0-0,9
- Bahan bahan
1) Sampel beslag
- Prosedur kerja
1) Sampel beslag sebanyak 1000 ml dimasukkan dalam labu takar distilasi kenudian didistilasi.
2) Distilatnya ditampung dalam labu takar 500 ml, kemudian diperiksa dengan alkohol wager 0,0-0,9.
3) Dari tebel dapat dilihat berapa % alkohol yang ada dalam sampel (beslag)
- Kadar Gula Sisa (Gula Residu)
- Pealatan
1) Neraca analitik
2) Pipet ukur 1 ml
3) Pipet gondok 25 ml dan 15 ml
4) Erlenmeyer 300 ml
5) Gelas ukur
6) Pipet tetes
7) Kertas saring
8) Corong
9) Labu takar 110 ml dan 250 ml
10) Buret
11) Kompor listrik
- Bahan bahan
1) Contoh beslag dari tangki 26
2) H2SO4 pekat
3) NaOH 4%
4) Indicator etal merah
5) Amylum
6) Aquades
7) Lood Asetat 10 %
8) Natrium phosfat-Kalium Oksalat
9) Larutan luff
10) KI 20 %
11) H2SO4 25 %
12) Larutan standa Na2S2O3 0,1 N
- Prosedur kerja
1) Diambil contoh beslag dari tangki 26 diencerkan 10 X
2) Contoh ditimbang seberat 20 garm kemudian ditambahkan 1 ml H2SO4 pekat dan dididihkan selama I menit.
3) Larutan dinetralkan dengan larutan NaOH 4 %, ditambahkan 3 tetes indicator metal merah,aquades dan dimasukkan dalam labu takar 250 ml.
4) Ditambahkan dengan 15 ml Lood Asetat 10 % dan aquades sampai garis tera, kemudia disaring.
5) Filtrate sebanyak 100 ml dimasukkan kedalam labu takar 110 ml dan ditambahkan 10 ml Natrium phosfat-Kalium Oksalat dan disaring.
6) Filtarat sebantak 25 ml dimasukkan dalam Erlenmeyer 300 ml dan ditambah 25 ml larutan luff,kemudian dididihkan.
7) Larutan didinginkan ,ditambahkan 15 ml KI 20 %, 25 ml H2SO4 25 % dan amylum.
8) Dititrasi dengan Na2S2O3 0,1 N.
Blangko:
1) Sebanyak 25 ml aquades ditambahkan 25 ml larutan luff,kemudian dididihkan.
2) Larutan didinginkan,ditambahkan 15 ml KI 20 %, 25 ml H2SO4 25 % dan amylum
3) Dititrasi dengan Na2S2O3 0,1 N.